0388. PENGALIHAN DISTRIBUSI ZAKAT KELUAR DOMISILI PENUNAINYA

Sabtu, 27 Juli 2013 | komentar

PERTANYAAN :
Andy Sheva Amanda
Sah kah zakatnya orang yg di lakukan antar antar negeri ? Contoh si A yg berada di malaysia melakukan zakat dg menyuruh si B yg ada di jawa tuk di berikan ke pada fakir miskin yg ada di sana.
JAWABAN :
Masaji Antoro
TIDAK SAH memindahkan zakat ke daerah lain menurut pendapat mayoritas ulama yaitu pendapat azhar dari kalangan syafi’iyyah, akan tetapi kalau mengikuti terhadap pendapat yang memperbolehkan memindahkan zakat (seperti pendapat Ibn ‘Ujjail, Ibn Sholaah, Abu Muhrimah, Arrauyaani, alKhithoobi dan Ibn ‘Attiq) maka boleh dan pendapat inipun boleh diikuti. Keterangan diambil dari :
( من غالب قوت بلده ) أي بلد المؤدى عنه فلا تجزىء من غير غالب قوته أو قوت مؤد أو بلده لتشوف النفوس لذلك ومن ثم وجب صرفها لفقراء بلده مؤدى عنه
(Keterangan diambil dari makanan pokok umum daerahnya) artinya daerah orang yang mengeluarkan zakat maka zakat tidak cukup dengan makanan pokok yang tidak umum didaerahnya karena tingginya harapan orang-orang (atas yang ia keluarkan) karenanya zakat juga wajib diserahkan pada fakir miskinnya daerah orang yang mengeluarkannya. [ Fath al-Muiin II/172 ].
(مسألة : ج) : وجدت الأصناف أو بعضهم بمحلّ وجب الدفع إليهم ، كبرت البلدة أو صغرت وحرم النقل ، ولم يجزه عن الزكاة إلا على مذهب أبي حنيفة القائل بجوازه ، واختاره كثيرون من الأصحاب ، خصوصاً إن كان لقريب أو صديق أو ذي فضل وقالوا : يسقط به الفرض ، فإذا نقل مع التقليد جاز وعليه عملنا وغيرنا ولذلك أدلة اهـ. وعبارة ب الراجح في المذهب عدم جواز نقل الزكاة ، واختار جمع الجواز كابن عجيل وابن الصلاح وغيرهما ، قال أبو مخرمة : وهو المختار إذا كان لنحو قريب ، واختاره الروياني ونقله الخطابي عن أكثر العلماء ، وبه قال ابن عتيق ، فيجوز تقليد هؤلاء في عمل النفس.
[ Bughyah al-Mustarsyidiin I/217 ].

Wallaahu A'lamu bis Showaab.
Sumber : www.piss-ktb.com

DO'A BULAN INI

Sabtu, 06 Oktober 2012 | komentar


اللهم إني عبدك ابن عبدك ابن أمتك، ناصيتي بيدك، ماضٍ فيّ حكمك عدل فيّ قضاؤك، أسألك بكل اسم هو لك، سميت به نفسك، أو أنزلته في كتابك، أو علمته أحدا من خلقك، أو استأثرت به في علم الغيب عندك: أن تجعل القرآن ربيع قلبي، ونور صدري، وجلاء حزني، وذهاب همي.

“Ya Allah, aku hamba-Mu, putra dari hamba-Mu, putra dari budak-Mu. Ubun-ubunku berada dalam genggaman-Mu. Hukum-Mu berlaku bagiku. Adil putusan-Mu padaku. Aku memohon kepada-Mu dengan menyebut segala nama-Mu. Nama Yang Engkau sendiri menamai-Mu. Atau nama yang telah Engkau turunkan dalam kitab-Mu. Atau nama yang telah Engkau ajarkan kepada salah satu makhluk-Mu. Atau nama yang hanya Engkau yang tahu karena Engkau rahasiakan dalam sisi-Mu.
Agar Engkau, Ya Allah, menjadikan Al Qur’an sebagai pelita hatiku. Sebagai cahaya bagi dadaku. Sebagai penawar kegelisahanku. Sebagai penghalau kegundahanku.”

اللهم ارحمني بترك المعاصي أبدا ما أبقيتني، وارحمني أن أتكلف ما لا يعنيني، وارزقني حسن النظر فيما يرضيك عني، اللهم بديع السموات والأرض، ذا الجلال والإكرام، والعزة التي لا ترام، أسألك يا الله، يا رحمن، بجلالك ونور وجهك: أن تلزم قلبي حفظ كتابك كما علمتني، وارزقني أن أتلوه على النحو الذي يرضيك عني،

“Ya Allah, sayangi aku untuk meninggalkan maksiat dan dosa, selamanya, selama Engkau menghidupkanku. Ya Allah, sayangi aku, agar Engkau tidak membebani aku di luar kemampuanku. Ya Allah, karuniakan kepadaku penglihatan yang indah terhadap sesuatu yang Engkau ridhai dariku. Ya Allah, Pencipta langit dan bumi. Dzat Yang Maha Tinggi lagi Terhormat. Mulya yang tiada duanya. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, Wahai Dzat Yang Maha Kasih. Aku memohon kepada-Mu dengan kemuliaan Engkau dan cahaya Wajah-Mu, agar Engkau meneguhkan hatiku dalam menjaga kitab-Mu, sebagaimana Engkau mengajarkan itu kepada kami. Karuniakan kepadaku kekuatan untuk selalu membacanya sesuai yang Engkau ridhai

CINCIN NABI SULAIMAN

| komentar

Wahab bin Munbih mengatakan bahwa cincin Nabi Sulaiman `Alaihissalaam berasal dari langit yang memiliki empat sisi.

Diantara sisinya tertulis kata “Laa Ilaha Illallahu Wahdahu Laa Syariika Lahu Muhammadun Abduhu wa Rosuuluhu,

artinya : ‘Tidak ada tuhan selain Allah tidak ada sekutu bagi-Nya. Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya”

Pada sisi kedua tertulis,”Allahumma Maalikal Mulki Tu’til Mulka Man Tasya wa Tanzi’ul Mulka Man Tasya wa Tu’izzu Man Tasya wa Tuzillu Man Tasya,

artinya : ‘Wahai Allah Raja yang memiliki kerajaan, Engkau berikan kekuasaan kepada yang Engkau kehendaki, Engkau cabut (kekuasaan) dari orang yang Engkau kehendaki, Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki”

Pada sisi ketiga tertulis,”Kullu syai’in Haalikun Illalloh. Artinya : ‘Segala sesuatu akan musnah kecuali Allah.”

Dan pada sisi keempat tertulis,”Tabarokta Ilahiy Laa Syariika Laka. artinya : ‘Maha suci Engkau wahai Tuhanku yang tidak ada sekutu bagi-Mu.” Cincin tersebut memiliki cahaya yang bersinar yang apabila dikenakan maka akan berkumpul para jin, manusia, burung, angin, setan dan awan.


Dia juga mengisahkan bahwa suatu hari Nabi Sulaiman hendak berwudhu maka ia menyerahkan cincinnya itu kepadanya (budak perempuannya yang bernama Aminah).

Ketika itu ada jin yang bernama Sokhr yang mendahului Sulaiman masuk ke tempat wudhu dan bersembunyi dibalik pintu.

Tatkala Sulaiman memasuki tempat wudhu untuk menunaikan keperluannya lalu setan itu keluar dari dalam tempat wudhu dengan menyerupai wajah Sulaiman sambil mengibas-ngibas jenggotnya yang bekas wudhu dan tidak berbeda sama sekali dengan Sulaiman dan mengatakan –kepada Aminah,”Cincinku wahai Aminah.”

Aminah pun memberikan cincin tersebut kepadanya dan dia meyakini bahwa ia adalah Sulaiman maka cincin itu pun berada di tangannya. Lantas dia pun duduk di singgasana Sulaiman sehingga golongan burung, jin, setan pun tunduk kepadanya.

Tak berapa lama Nabi Sulaiman as selesai berwudhu dan mengatakan kepada Aminah,”Cincinku.” Aminah pun bertanya,”Siapa anda?” Dia menjawab,”Aku Sulaiman bin Daud.”
Dan tampak terdapat perubahan pada penampilannya. Aminah berkata,”Engkau bohong, sesungguhnya Sulaiman telah mengambil cincinnya dan saat ini dia tengah duduk di singgasanan kerajaannya.” Maka tahulah Sulaiman bahwa dia telah mendapati suatu kesalahan.”

(Mukhtashor Tarikh Dimasyq juz III hal 379)

Wahab bin Munbih juga menjelaskan bahwa pada saat Nabi Sulaiman ke kamar kecil maka setan yang menyerupai Nabi Sulaiman mendatangi budak perempuannya tanpa ada kecurigaan darinya. Setan itu lalu mengambil cincin tersebut darinya, meletakkannya di jarinya dan langsung pergi ke istana Nabi Sulaiman serta duduk diatas singgasananya. Berdatanganlah para tentaranya dari golongan manusia, jin dan burung dan mereka semua berdiri dihadapannya sebagaimana biasanya. Mereka menyangka bahwa ia adalah Nabi Sulaiman.

Tatkala Sulaiman keluar dari kamar kecil dan meminta cincin dari budak perempuannya itu lalu budak perempuan itu melihat kearahnya dan tampak terdapat perubahan didalam penampilannya. Budaknya pun bertanya,”Siapa kamu?” Dia menjawab,”Aku Sulaiman bin Daud.” Budak itu berkata kepadanya,”Sulaiman telah mengambil cincinnya, dia sudah pergi dan duduk diatas singgasananya.” Sulaiman pun menyadari bahwa setan telah memperdayai budak perempuannya dan mengambil cincin darinya.


Kemudian Nabi Sulaiman pun berlari ke padang tandus hingga pada suatu ketika ia merasa sangat lapar dan dahaga. Dan terkadang ia meminta kepada orang-orang agar memberikannya makanan sambil mengatakan,”Aku Sulaiman bin Daud.” Namun orang-orang tidak mempercayainya. Nabi Sulaiman berada dalam keadaan lapar dan tanpa tutup kepala ini selama 40 hari.

Sampailah Nabi Sulaiman di tepi pantai dan dia menyaksikan sekelompok nelayan lalu ia pun menghampiri dan bekerja bersama mereka sebagai seorang nelayan. Kemudian Asif bin Barkhoya berkata,”Wahai orang-orang Bani Israil sesungguhnya cincin Sulaiman telah dicuri oleh sekelompok setan dan sesungguhnya Sulaiman telah pergi dengan ketakuan diwajahnya.” Tatkala setan yang duduk di singgasana itu mendengar perkataan tersebut maka ia pun pergi menuju lautan dengan perasaan takut dan membuangnya. Cincin yang dibuang itu lalu dimakan oleh ikan salmon yang kemudian ikan itu dijaring oleh Nabi Sulaiman dengan izin Allah swt.

Dan ketika Nabi Sulaiman menyembelih perut ikan tersebut maka ia mendapati cincinnya berada didalamnya lalu dia pun memakainya di jarinya dan bersujud syukur kepada Allah swt. Setelah itu dia kembali ke singgasananya dan duduk diatasnya sebagaimana disebutkan didalam firman Allah swt :

وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَى كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ

Artinya : “dan Sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat.” (QS. Shaad : 34) –

(Bada’i az Zuhur fii Waqo’i ad Duhur juz I hal 85)

kITAB Bada’i az Zuhur fii Waqo’i ad Duhur AdalahKITAB karangan Ibn Iyas sejarawan asal Mesir dan merupakan salah satu murid Jalaluddin as-Suyuthi. Nama lengkapnya ialah Abu al-Barakat Muhammad bin Ahmad bin Iyas, lahir di Kairo pada tahun 852 H / 1448 M dan meninggal pada tahun 930 H / 1524 M.

Wallahu A’lam

Foto Kegiatan Santri Baniquniyyah

Minggu, 05 Februari 2012 | komentar



Kurikulum Pendidikan

Minggu, 15 Januari 2012 | komentar


No
Mata Pelajaran
Kitab Acuan (Buku Pelajaran)
1
Al-Qur’an
Mushaf Al-Qur’an
2
Al-Hadits
Fathul Mughis
3
Tauhid
Aqidatul ‘Awam, Tijan Durori, Durorul Bayan dan Jauharut Tauhid
4
Fiqih
Risalatul Kamilah, Safinatun Najah, Fasholatan, Fathul Qorib dan Sullamut Taufiq
5
Ilmu Nahwu
Nahwu Mudah, ‘Awamil Jurjan, Tafsir, Qowaidul I’lal dan Qo’idah Natsar
6
Ilmu Akhlaq
Nadzom Akhlaq, Ta’limul Muta’allim, Washoya dan Taisirul Kholaq
7
Bahasa Arab
Ro’sun Sirah

Jadwal Kegiatan Pendidikan Santri

Jumat, 13 Januari 2012 | komentar


No
WAKTU
KEGIATAN
1
04.30 – 05.00
Persiapan sholat shubuh
2
05.00 – 05.30
Jama’ah sholat shubuh
3
05.30 – 06.00
Mengaji
4
06.00 – 06.15
Makan pagi
5
06.15 – 06.30
Sholat dhuha
6
07.00 – 13.00
Sekolah umum
7
13.00 – 13.15
Makan siang
8
13.15 – 13.30
Sholat dzuhur
9
13.30 – 15.00
Istirahat siang (tidur)
10
15.00 – 15.30
Sholat ‘ashar
11
15.30 – 17.00
Mengaji Al-Qur’an
12
17.00 – 17.30
Makan sore
13
17.30 – 18.00
Persiapan sholat maghrib
14
18.00 – 18.30
Jama’ah sholat maghrib
15
18.30 – 20.00
Madrasah Diniyah
16
20.00 – 20.30
Jama’ah sholat ‘isya
17
20.30 – 21.30
Belajar bersama pelajaran umum
18
21.30 – 21.45
Makan snack (jajan)
19
21.45 – 04.30
Istirahat malam (tidur)

TATA TERTIB WALI SANTRI

| komentar

KEWAJIBAN

  1. Mentaati peraturan yang telah ditentukan oleh pondok.
  2. Melaporkan santri yang diajak pulang atau dikembalikan ke pondok
  3. Mengembalikan santri ke pondok sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
  4. Mengembalikan santri ke pondok dalam keadaan sehat
  5. Membayar syahriyah pada tiap bulan (paling lambat tanggal 10 tiap bulannya)
  6. Berkunjung pada waktu yang telah ditentukan.
  7. Bila terjadi tunggakan pembayaran, harus bersedia untuk dimintai pertanggungjawabannya.

LARANGAN
  1. Menemui santri di luar jadwal berkunjung.
  2. Menemui santri tanpa lewat pengasuh.
  3. Membawa makanan ketika berkunjung yang dikhususkan untuk anaknya sendiri / didenda Rp. 75.000,-
  4. Mengajak santri ke luar lokasi pondok.
  5. Menemui santri di luar pondok.
  6. Mengajak pulang santri sebeum melunasi administrasi.

SANKSI
  1. Bertanggung jawab atas hal-hal yang ditimbulkan akibat pelanggaran.
  2. Wali santri yang menjenguk di luar jadwal kunjungan tidak diperkenankan menemui santri.
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Ponpes Anak-Anak Baiquniyyah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger